Pantai Karang Hawu, Review Lengkap Dan Terkini

0 Comments

Pesona Alam dan Pantai Karang Hawu

Pantai Karang Hawu termasuk rangkaian pantai yang berada di wilayah Pantai Pelabuhanratu, dan saat ini pantai ini hadir dengan wajah baru ditambah beberapa spot foto yang ikonik. Ketika berlibur ke Sukabumi, jangan lewatkan untuk berwisata bahari di beberapa pantainya. Katakanlah Pantai Pelabuhanratu, Pantai Cibangban, Pantai Cicalidi, dan masih ada lagi yang lainnya.

Pantai Karang Hawu berada di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu, yang memberikan suasana pantai dengan deburan ombak yang cukup kencang. Disamping keindahan yang dimiliki, ternyata Pantai Karang Hawu memiliki kisah mitosnya tersendiri. Dan menjadi daya tarik lain untuk mereka yang menyukai cerita mistis.

Mitos Pantai Karang Hawu

Pantai Karang Hawu kehadirannya tak terlepas dari Pantai Pelabuhanratu, dipercaya pantai ini merupakan alun-alun utara atau bisa dibilang gerbang pintu masuk menuju kerajaan gaib dari Nyi Roro Kidul. Tak sedikit pengunjung yang datang untuk bertapa di sekitar pantai dengan harapan supaya dapat bertemu dengan Nyi Roro Kidul, ada pula dari mereka yang hendak berusaha untuk mengobati penyakit medis maupun non medis.

Bahkan Presiden pertama RI yakni Ir. Soekarno diyakini pernah bertapa di sebuah batu karang yang berbentuk kursi yang biasa disebut Karang Kursi atau Batu Kursi. Larangan dari Pantai Karang Hawu selanjutnya merupakan mitos yang paling terkenal ialah yakni adanya larangan menggunakan pakaian berwarna hijau, yang berlaku di sepanjang Pantai Pelabuhanratu termasuk di Pantai Karang Hawu ini.

Lokasi dan Alamat Pantai Karang Hawu

Lokasi dari Pantai Karang Hawu berada di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu, tepatnya beralamat di Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rute menuju Pantai Karang Hawu sangat mudah dituju, lokasinya yang sudah banyak dikenal orang ditambah lagi berada tepat di pinggir jalan raya. Akses jalannya pun dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, roda empat, bahkan bis sekalipun. Jarak dari pusat kota Sukabumi menuju Pantai Karang Hawu sekitar 73 km, dengan estimasi waktu sekitar 2 hingga 3 jam.

Daya Tarik Pantai Karang Hawu

1. Pantai Karang Hawu memiliki deburan ombak yang cukup kencang, namun suaranya begitu menenangkan. Disadari atau tidak suara deburan ombak dapat membuat kamu tenang, dan melupakan segala gundah yang dirasa. Kondisi Pantai Karang Wawu saat ini tampak cantik, terdapat beberapa perbaikan di beberapa sisinya. Misalnya saja di gerbang masuknya, landmarknya, serta adanya tambahan beberapa spot foto.

Ombak di Pantai Karang Hawu membuat pengunjung enggan untuk bermain air atau mandi, mereka lebih suka menikmatinya dari bibir pantai sambil membiarkan rambut terkibaskan oleh angin laut yang cukup kencang.

2. Sumur Pantai Karang Hawu

Sumur di Pantai Karang Hawu bukanlah seperti sumur pada umumnya, melainkan sebuah cekungan yang dikelilingi batu karang dimana jumlahnya ada 7 buah. Bentuk dari karangnya lingkaran, dan memanjang ke bawah layaknya sebuah sumur. Airnya pun cenderung payau, karena sudah bercampur dengan air hujan.

7 Sumur Pantai Karang Hawu ini dipercaya sejak lama sebagai tempat untuk penyembuhan penyakit medis maupun non medis, bahkan ada juga yang menjadikannya sebagai tempat untuk meminta dimudahkan bertemu jodoh.

Ketika berada di sekitar 7 Sumur Pantai Karang Hawu ini harap berhati-hati, karena dalam sekali serta pijakan kamu hanyalah batuan karang yang ada di sekitarnya.

3. Mengunjungi Patilasan Nyi Roro Kidul

Setelah puas eksplor Pantai Karang Hawu, dapat melanjutkan petualangan dengan mengunjungi Petilasan Nyi Roro Kidul yang berada di Gunung Kramat Winarum. Yang di sebelah Petilasan beliau terdapat makam Syekh Hasan Ali, seorang ulama besar dari Sukabumi. Lokasinya tak begitu jauh dari Pantai Karang Hawu, tinggal mencari sebuah gapura hijau yang berisikan tangga yang terbuat dari semen.

Tak jauh dari Gunung Kramat Winarum terdapat sebuah bukit atau Gunung Rahayu, di bukit tersebut terdapat sebuah makam dari Raden Dikudratullah atau disebut juga Raden Cengkal. Beliau merupakan ulama yang menyebarkan ajaran Islam di Sukabumi. Namun, tak sembarang orang dapat berziarah ke makam tersebut. Karena berada di tanah milik pribadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts